Monday, 24 November 2014

Titik Balik Kisah Cintaku



Minggu, 23 November 2014. 

Tepatnya setelah aku pulang dari gereja, aku bertemu salah seorang teman lama. Teman SMA dengan latar belakang sama. Entah kenapa kita sama-sama ingin bertemu karena suatu hal yang belum kita ungkapkan. Sampai akhirnya kita makan dan membuka percakapan seputar KKN dan kuliah. Dan sampailah pada titik poin yaitu bahwa mantanku (kita putus 1,5 tahun yang lalu) sudah punya cewek baru.

Dia tahu berita itu hari itu juga. Sementara aku tau sejak hari Sabtu. Berawal dari sapaan nakalku di Line. Dan mantanku sontak mengatakan dia sedang jalan sama temennya di kampus. Lalu dia menegaskan perkataannya dengan istilah menjalani (baca: pacaran). Dalam hati aku kaget dan entah kenapa ada bagian dari diri ini yang seakan patah. Ya, aku patah hati. Hehehe..

Selama 2 hari aku cenderung murung. Walau tak sulit bagiku untuk menutupinya dengan senyuman manis dan tertawaku yang renyah. Sampai di hari Minggu itu aku merasa INILAH TITIK BALIKKU. 

Bagai sebuah rak yang sudah lama kubiarkan penuh barang-barang usang dan berdebu. Aku tidak berusaha membersihkannya sehingga sulit untuk meletakkan barang baru ke dalamnya. Analogi ini ku dapat dari temanku yang super dan berada nan jauh di sana. Aku baru sadar kalau selama ini aku belum membersihkan, menata, dan merapikan rak ku.

Sekarang, aku ingin mulai menata dan merapikannya. Menjadikannya pantas ketika ada barang baru yang ingin masuk. Bukan berarti melupakan yang dulu, tetapi menatap masa depan yang lebih cerah. Yang dulu menjadi pelajaran berharga. Bukan untuk dibuang, tetapi menjadi pengingat bahwa barang itu pernah berada di rak ku dan memberikan arti tersendiri dalam hidupku.

So, aku menjadi lebih legowo. Aku turut berbahagia atas kebahagiaanmu. Bukan sekedar kata, tapi tulus dari dalam hati aku senang melihat senyum bahagiamu :) Sudah lama aku tidak melihat senyuman seperti itu terpasang di wajah indahmu :) 

Dia perempuan yang cantik, tentunya lebih cantik dari aku. Tetapi aku yakin kamu bersamanya bukan hanya karena dia cantik, karena aku tau kamu bukan laki-laki sembarangan. Kudoakan langgeng dan bisa saling mengisi ya :) Sementara aku akan mengolah batin ini. Membuatnya lebih siap untuk menatap masa depan. Menunggu saat yang tepat untuk mengisi bagian rak ku yang masih kosong :)